Menengok Kembali Sejarah Kota Sawangan Depok dan Peninggalannya

Menengok Kembali Sejarah Kota Sawangan Depok dan Peninggalannya

Sawangan merupakan sebuah kawasan yang saat ini berkembang menjadi daerah hunian megah yang berbatasan langsung dengan Kota Jakarta dan masih masuk ke dalam Jabodetabek. Berada pada Provinsi Jawa Barat, dikenal sebagai daerah penyangga Ibu Kota. Depok juga merupakan daerah padat penduduk di mana penduduknya sebagian besar bekerja pada wilayah Jakarta.

Dikenal sebagai kota yang indah dan masih memperlihatkan keasrian alamnya, Depok tentu memiliki sejarah berdirinya sendiri. Menjadi sebuah Kota muda di antara daerah metropolitan.

Hal tersebut membuat Kawasan Sawangan menjadi kawasan alternatif masyarakat yang bekerja di Jakarta. Melihat perkembangan dan potensi Depok, tentu tidak lepas dari sejarah kota tersebut.

Sejarah Kawasan Properti Menarik Sawangan Depok

Menjadi kawasan properti seperti sekarang yang mana banyak perumahan, dan berbagai fasilitas tersedia mulai dari pendidikan, kesehatan dan lainnya. Depok tentu memiliki sejarah yang tidak seharusnya dilupakan oleh penghuninya.

Kawasan tersebut sendiri sudah ada sejak zaman Kerajaan Padjajaran sekitar tahun 1030 - 1579 Masehi. Nama Depok sendiri merupakan sebutan dari kebiasaan seorang pribumi asli yakni Deprok.

Penamaan wilayah tersebut tidak lepas dari sebuah perjalanan Prabu Siliwangi yang saat itu sempat singgah pada Kawasan Beji. Keindahan Beji yang memanjakan mata Prabu Siliwangi sehingga membuatnya mendeprok.

Salah seorang pengikut dari Pangeran Prabu tersebut juga sering melakukan perjalanan ke Cirebon dengan menggunakan jalur Sawangan. Pengikut tersebut memutuskan untuk membuat sebuah padepokan dan disebutnya sebagai Depok.

Berawal dari padepokan, Depok sekarang sudah menjadi daerah hunian dengan banyak perumahan di Sawangan. Padepokan tersebut awalnya dibuat untuk menyebarkan agama Islam di zaman tersebut.

Padepokan sendiri dapat disebut sebagai tempat mencari ilmu, pesantren, ataupun kampung halaman. Dulunya pada tahun 1929, kawasan Sawangan dipimpin oleh seorang pejabat VOC bernama Cornelis Chastalein.

Mungkin Anda belum tahu bahwa bangunan peninggalan Belanda tersebut masih berdiri kokoh di beberapa sudut Kota. Seiring dengan berjalannya waktu, wilayah tersebut mengalami banyak peristiwa sehingga akhirnya merdeka.

Perumahan sendiri mulai dilakukan pembangunan pada tahun 1976. Setelahnya, pada tahun 1981 pemerintah mulai membentuk administratif kota Depok yang terdiri dari 3 Kecamatan dan 17 desa. 

Desakan masyarakat yang menuntut agar Depok menjadi wilayah mandiri akhirnya diwujudkan pemerintah pada tahun 1999. Hingga saat ini, Sawangan Depok berkembang pesat dan menunjukkan eksistensinya.

Peninggalan Sejarah Kota Muda Depok

Menjadi kota termuda di antara Jakarta, Bandung, Tangerang, dan Bekasi tentu merupakan hal sulit. Di mana sebagai kota yang paling muda harus menyeimbangi atau melampaui kota pendahulunya.

Jika di Jakarta Anda menemui Kota Tua sebagai peninggalan tempo dulu. Di Sawangan Anda akan menemui kawasan yang dianggap tempo dulu atau biasa disebut dengan Depok Lama oleh masyarakat sekitarnya.

Meskipun saat ini sudah berkembang menjadi daerah properti di Sawangan. Pemerintah masih menjaga berbagai bangunan peninggalan sejarahnya, hal tersebut ditujukan untuk melestarikan dan menghargai sejarah yang pernah terjadi.

Untuk Anda yang ingin berkunjung ke Kawasan Depok Lama, tidaklah sulit untuk menjangkaunya. Anda cukup menggunakan commuterline dan turun pada stasiun Depok Lama apabila berasal dari kawasan UI.

Stasiun Depok sendiri sudah memiliki usia sangat tua yang masih beroperasi dengan jumlah empat jalur rel kereta. Di mana jalur tersebut menghubungkan daerah Depok, Jakarta, dan Bogor.

  • Monumen Cornelis

Berada pada halaman depan area rumah sakit pertama yang didirikan pemerintah. Monumennya sendiri sudah didirikan pada tahun 1914 yang mana masih berada pada zaman pemerintahan kolonial.

  • GPIB Imanuel

Sebuah bangunan gereja dibangun pada tahun 1714 yang awalnya memiliki nama Gereja Jemaat Masehi. Saat ini, bangunan tersebut masih ada namun 75% bangunannya sudah mengalami alih fungsi.

  • Jembatan Panus

Sebelum banyaknya properti di Sawangan, jembatan panus sudah ada terlebih dahulu. Di bangun sejak 1917 berfungsi sebagai penghubung Depok dan Bogor, dan saat ini dijadikan barometer debit Sungai Ciliwung.

  • Rumah Cimanggis

Peninggalan dari istri Gubernur Jenderal VOC, Robertus Van Den Parra. Saat ini, kondisi rumah tersebut sudah dalam kerusakan cukup parah di mana akan segera dialih fungsikan menjadi universitas.

Depok menjadi bagian dari sebuah kota metropolitan dengan mengingat perjalanan sejarahnya yang mengagumkan. Sehingga menjadikan daerah tersebut banyak kemajuan, mulai dari hunian rumah di Sawangan sampai fasilitas lainnya.

Tempat Kuliner dan Wisata di Sawangan Depok dan Sekitarnya

Bergabung menjadi Agen Properti

Jualan properti jadi lebih mudah dengan dukungan teknologi & team Flash Property yang profesional.